Kasus Pembantaian Vilisca, Iowa Yang Misterius

Saturday, November 27, 2010

Pada tahun 1912, salah satu dari beberapa pembunuhan yang paling mengerikan terjadi di kota kecil Villisca.,Iowa. Seluruh keluarga Moore, termasuk empat anak mereka, secara brutal dipukul sampai mati oleh orang misterius dengan menggunakan kapak. Hanya saja hingga beberapa dekade tidak ada satupun pihak yang dituntut sebagai pelaku atas aksi pembantaian yang misterius ini.



Akibatnya, kasus pembunuhan ini menjadi salah satu kasus pembunuhan paling misterius dan dijuluki "Villisca Axe Murder House".Hingga saat ini, rumah tersebut masih menyimpan rahasia tentang apa yang terjadi pada 10 Juni 1912 beberapa dekade yang lalu.

Villisca Axe Murder House
Pagi hari pada tanggal 10 Juni 1912, masyarakat di Iowa tengah terbangun untuk melakukan aktifitas seperti biasanya, saling berkunjung di pagi hari. Betapa terkejutnya mereka ketika menemukan 8 mayat Keluarga Moore dengan kondisi sangat mengenaskan ! 

Sesungguhnya mereka tidak mempercayai apa yang mereka lihat, sebab Keluarga Moore dan masyarakat sekitar pada malam itu sedang bersama-sama ke Gereja untuk menghadiri Hari Anak di gereja . Suasanapun berubah menjadi kelabu di pagi itu.

Joe B Moore (43), istrinya Sarah (39), keempat anaknya, Herman (11), Katherine (10), Boyd (7), Paulus (5) dan dua anak yang menginap, Lena (11) dan Ina Stillinger (8) ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan sudah tak bernyawa.


Ketika ditemukan, disamping mayat Lena dan Ina terdapat sebuah kapak hitam dan panjang dan diduga sebagai alat pembunuh yang digunakan si pelaku. Kondisi mayat yang terparah adalah dua anak ini : Lena dan Ina.Sebuah panci air ditemukan berlumuran darah dan di meja makan terlihat beberapa pring makanan yang kelihatannya sedang dimakan. Polisi menyimpulkan, mereka dibantai pada saat tengah makan malam.Mulai saat itu, penjagaan diperketat guna mencegah adanya korban pembantaian berikutnya.

Beberapa Orang Yang Diduga Sebagai Tersangka

Frank Jones
Salah satu tersangka utama atas kasus ini adalah Frank Jones, seorang pengusaha kaya dan juga seorang senator negara yang sering terlibat dalam politik.


Joe Moore pernah dipekerjakan oleh Jones, tetapi kemudian berhentiuntuk membuka usahanya sendiri.Jones dan Joe pun sering bersaing dalam bisnis. Diketahui juga, bahwa Joe pernah berselingkuh dengan putri senator Jones ini, sehingga membangkitkan kecurigaan yang besar terhadap Jones atas terjadinya kasus ini.


Lyn Jacklin George Kelly
Tersangka utama lainnya adalah Pendeta Lyn Jacklin George Kelly yang merupakan seorang menteri,Dia menghadiri Hari Anak dalam Pelayanan di gereja Moore pada malam pembunuhan.


Dia naik kereta pada dini hari tanggal 10 dan itu dilaporkan menurut kesaksian pasangan tua, jugapada waktu  di kereta, ia berbicara tentang pembunuhan sebelum waktu  mayat ditemukan. Uniknya,Pdt kelly mengakui pembunuhan itu sebagai perbuatannya, tetapi setelah dilakukan persidangan, ternyata dia bebaskan.


William Mansfield
William Mansfield juga menjadi tersangka.Dia baru saja dibebaskan dari penjara dan dikenal memiliki asosiasi dengan penjahat lainnya. Mansfield menjadi tersangka sebagai pembunuh istri dan bayi perempuannya dengan kapak di Blue Island pada 1914.


Pembunuhan di Vilisca, sangat mirip dengan pembunuhan yang telah dia lakukan beberapa tahun silam. Ada rumor yang mengatakan bahwa Mansfield bekerja untuk Frank Jones. Pembunuhan kapak serupa juga terjadi di Colorado dan Kansas City dimana Mansfield diketahui tengah berada di kota tersebut.

Villisca House Sekarang
Rumah Vilisca ini awalnya dibangun pada 1868 dan telah menjadi milik Keluarga Moore pada 1903. Sejak pembunuhan, kepemilikan rumah ini telah berpindah tangan beberapa kali. Pemilik terakhir adalah Martha Link dan Darwin pada tahun 1994 dan telah beberapa kali merenovasi rumah tersebut tapi tidak merubah bangunan aslinya.Hanya saja, rumah tersebut tidak mereka tinggal.




Rumah tersebut saat ini menjadi rumah yang sering dikunjungi para turis dan sering dijadikan tempat berkunjung bagi orang-orang yang penasaran dengan keadaan rumah pasca pembunuhan misterius itu terjadi. Bahkan, menurut Darwin dan Martha, aktifitas paranormal sering terjadi dalam rumah tersebut. Misalnya sesekali terdengar tangisan anak-anak, suara-suara aneh dan kejadian-kejadian aneh lainnya.





Film based on true story and actual events
Bahkan kisah pembantaian ini diangkat dalam sebuah film berjudul Haunting Vilisca.







(hawkson)



( millersparanormalresearch , villiscaiowa.com )

11 komentar:

  1. Sisi Lain said...:

    brother.. mengapa Lyn Jacklin George Kelly bisa bebas sich??
    kn dy dch ngku??

  1. gcieler said...:

    Pertamax diamankan :D

  1. hawkson said...:

    @sisi lain : sebab pengadilan tidak menemukan adanya bukti-bukti yg menunjukkan bahwa dia adalah pelakunya,meskipun dia telah mengakui bahwa kasus ini adalah perbuatannya. Makanya,dia dibebaskan.

  1. Anonymous said...:

    Haunting Velica.
    Hwakakakaka...

  1. Anonymous said...:

    Kasus ini ditutup hingga kini,sebab tidak ada satupun oknum/orang yang bisa menjadi pelaku atas kasus pembunuhan ini. Meskipun banyak suspect/orang2 yg diduga sebagai pelaku & memiliki motif terhadap korban. Cukup membingungkan.
    HOROR.

  1. Anonymous said...:

    Hmm..ckup aneh jg ya ksusnya,sy pnya pndpt nih brther..bleh y?he..he
    prtmax..eh..prtma,jka plakunya memang hnya 1 org,brarti plaku ckup profesional dlm mlakukannya,krn tdk mgkn anggta kluarga lain tdk mlakukan prlwanan mngingt plku tdk memakai senpi..
    Kedua, mngenai kpak yg dgnakan plku,apkh tdk dpriksa sdik jrinya y?mnrt sy si plku ckup croboh dgn mningglkan brng bkti spnting itu..
    Ktiga,krn mtifnya bkan prampokan,sy rasa memang kluarga tsb sdh diincar dr awal,mgkn bs dtlusuri lg track record kluarga tsb..
    Sgitu dl deh,ntr mlah ndak nymbung,he..he

    Vahn Saryu

  1. Anonymous said...:

    ka, waktu di bagian "Villisca House Sekarang", ada kalimat ".Hanya saja, rumah tersebut tidak mereka tinggal. "

    maksud kata - kata tidak mereka tinggal, apa tidak mereka tinggali?

  1. Anonymous said...:

    @Vahn Saryu: punten, kalau mnurut saya si pelaku sama sekali gak ceroboh, sebab sampai sekarang identitasnya belum terungkap walau senjata yang digunakan dia tinggalkan begitu saja di TKP (saya belum tahu apakah ada sidik jari di kapak itu atau tidak, tapi kalaupun ada, maka saya yakin polisi pasti akan dapat dengan mudah menemukan pelakunya. Ngmg2, tahun segitu pemeriksaan sidik jari udah dilakukan blm ya?).

    Ditinggalkannya senjata yang digunakan pelaku di TKP bisa berarti banyak hal. Salah satunya, si pelaku merasa membawa senjata yang berlumuran darah itu merepotkan DAN dia merasa yakin identitasnya tidak akan terungkap walau dia meninggalkannya begitu saja di TKP. Itu artinya, sejak awal dia sudah memakai sarung tangan (atau sejenisnya) agar sidik jarinya tidak menempel, atau dia sudah menghapus sidik jarinya dari kapak itu (itu kalau dari awal dia tidak pakai sarung tangan). Sama sekali bukan kerjaan orang ceroboh, kalau menurut hemat saya.

    Aaah, cut, cut! Jadi pusing sendiri nih. Maaf ya bro...

    -gasoline-

  1. Vahn Saryu said...:

    @ Anonymous
    Identifikasi lewat sidik jari sudah dilakukan sejak akhir abad-19, jadi saya rasa kapak tersebut sudah diselidiki..
    Mungkin benar si pelaku menggunakan sarung tangan atau semacamnya untuk melindungi telapak tangannya, namun yang paling aneh adalah cara pelaku melakukan pembunuhannya..
    Coba anda bayangkan, bagaimana dengan sebuah kapak si pelaku bisa membunuh semua anggota keluarga tanpa ada perlawanan sengit dari keluarga..
    jika memang benar hanya ada satu pelaku, saya rasa pelakunya adalah seorang yang profesional dan ini berarti keluarga tersebut sudah diincar sebelumnya..
    Btw, hanya ini hanya pendapat saya lho, hehehe...

  1. Fahira Salsabila said...:

    eh tapi mungkin ga sih kalo yang ngebunuh itu malah salah satu daei anggota keluarga itu, dan setelah membunuh, dia bunh diri...

  1. Anonymous said...:

    mnurut pendapat saya ch, pembunuhnya orang yang mungkin mreka kenali,
    coba bayangkan, pelakunya 1 orang sedangkan korbannya ada 8 orang,
    dan 2 orang korbannya adalah orang dewasa,
    jika salah 1 dari orang dewasa itu melakukan perlawanan,
    mengapa orang dewasa lain ataupun korban lainnya tidak menyelamatkan diri dan berteriak minta tlong ???
    tu ch pndapat saya aja lo !!!
    hehehe

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda..
Akan tetapi jangan lupa, bijaksanalah dalam berkomentar...
Komentar-komentar yang bernada menjatuhkan dan melecehkan orang lain tidak akan saya tampilkan..

Perhatian !!

" Copy Paste saya ijinkan, Mohon agar disertakan sumber beserta linkback ke blog ini.. "

Friends